Desa KARANGANYAR

PENDAHULUAN

       Agar sekedar dapat mendalami perkembangan yang sekaligus dapat menggambarkan sejauh mana masyarakat Desa Karanganyar memberikan sahamnya serta partisipasinya terhadap Pembangunan, maka tepatlah kiranya apabila terlebih dahulu kita mengenal tentang perkembangan Desa ini dari masa ke masa secara singkat.

SEJARAH DESA

    Meskipun secara pasti belum terketemukan petunjuk-petunjuk sejarah/prasasti dan lain sebagainya yang dapat dijadikan suatu landasan sejak kapan berdirinya Desa Karanganyar Kec. Gandusari ini, namun berdasarkan pengumpulan cerita-serita rakyat/legende serta data lain yang menguatkan, dapatlah dijadikan ancar-ancar bahwa Desa ini secara administrasi telah ada sejak jaman Perang Diponegaro sekitar tahun 1830.

       Desa Karanganyar yang terdiri dari 5.Sukuh dini, semula terdiri dari gabungan dua Desa, yakni Desa Jedung dan Desa Suko , masing-masing dibawah pimpinan Kepala Desa yang bernama Poncodimejo dan Poncokromo Desa Jedung terdiri dari 2 Dukuh : Dukuh Jedung dan Dukuh Nglaban, sedang Desa Suko  terdiri dari 3 Dukuh : Suko kidul, Suko tengah dan Depok.

       Konon menurut cerita rakyat, pertama kali yang membuka tanah di dukuh Jedung ini adalah 3 orang pendatang dari daerah Kedu ( Jawa Tengah ), yang masing-masing bernama: Moerawi, Karsonawi dan Djanawi, dimungkinkan mereka dari satu rumpun Tiga Bersaudara.

       Adapun Dukuh Depok dibuka oleh : Setrodikoro , Gunosetro dar Donosetro ,yang berasal dari daerah Pacitan. Dinamakan " Depok" karena ketiga orang dari keluarga Setro ini kemudian terus" dedepok " ( bertempat ) disitu.

       Beberapa waktu berselang kemudian datang lagi 2 orang berasal dari Pacitan bernama : Diponiti dan Djiwoko , atas saran dari rekan-rekan sedaerahnya yang datang terdahulu, keduanya disuruh memimpin pembukaan / babat daerah sebelah selatan dan dinamakan Dukuh SUKO. Bersamaaan dengan itu pendatang baru yang bernama Guno yang berasal dari Pacitan dan Mertodrono yang berasal dari Gunung Kidul ( Jawa Tengah ) membuka daerah sebelah Utara kemudian dinamakan Dukuh Nglaban. Akhirnya setelah kedua Desa tersebut bergabung dinamakan Desa KARANGANYAR , dibawah pimpinan PONTJODIMEDJO sebagai Kepala Desa nya.

       Sepeninggalnya PONTJODIMEDJO diganti oleh SETRODIMEDJO, selanjutnya diganti oleh TJOKRO, kemudian tercatat pada tahun 1936 diganti oleh KARTODIMEDJO sampai dengan pada jaman Jepang tahun 1942.

       Setelah itu sejak tahun 1942 s/d tahun 1965 dibawah Kepala Desa yang bernama KARTODIHARDJO.